Hewan pemakan serangga, hewan ini termasuk ordo hewan insektivora

Hewan insektivora, adalah jenis hewan pemakan serangga, hewan-hewan tersebut ada yang besar dan kecil, walaupun tekstur tubuh berbeda tetapi keduanya memang kesukaannya 
sama-sama makan serangga.

Insektivora (dari bahasa Latinin sectum "serangga" dan vorare "makan") adalah sebutan untuk organisme yang makanannya adalah serangga dan hewan kecil lainnya. Binatang yang dimaksud sebetulnya bukan binatang besar tetapi serangga seperti lalat, semut, laba-laba, hingga anak kodok. Sedangkan tanaman yang dimaksud adalah Kantong semar(Nephantes sp.), Venus Fly Trap (Dionaea muscipula), Punggu Api (Drosera burmannii), dan Sarasenia (Saraccenia sp.) yang disebut juga tumbuhan insektivor.
Di Indonesia, tumbuhan insektivora yang dikenal dan merupakan flora langka adalah tumbuhan kantong semar (Nephentes sp.). Kantong semar paling banyak ditemui di Kalimantan, tetapi terdapat juga di SumateraSulawesiMaluku, dan Papua.
Awalnya kantong semar "memancing" serangga dengan cara mengeluarkan aroma dari kelenjar nektar di kantongnya, supaya mendekati bibir kantong. Setelah itu serangga akan tergelincir dan masuk ke dalam kantong dan terjebak dalam cairan kantong. Cairan asam berfungsi mencabik-cabik tubuh serangga menjadi molekul protein.
Selanjutnya kantong semar mengeluarkan enzim proteolase (nephenthesin) sebagai enzim pengurai protein menjadi zat-zat sederhana (nitrogen, fosfor, kalium & garam-garam mineral). Zat-zat ini yang akan diserap menjadi nutrisi makanan. Cara kerjanya sama dengan lambung manusia.
Tumbuhan ini tidak bisa menggigit manusia, apalagi memakannya. Satu-satunya daging yang dimakan kantong semar hanyalah daging serangga.
Hewan-hewan jenis insektivora antara lain :
1.    Tupai 
Dalam bahasa Inggris, tupai disebut treeshrew, yang arti harfiahnya cerurut pohon (tree pohon, shrew cerurut) meskipun tidak semuanya hidup di pohon (arboreal).adalah segolongan mamalia kecil yang mirip, dan kerap dikelirukan, dengan bajing. Secara ilmiah, tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dari keluarga bajing. Tupai adalah pemangsa serangga, dan dahulu dimasukkan ke dalam bangsa insektivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut, sedangkan bajing dan bajing terbang termasuk bangsa Rodentia (hewan pengerat) bersama-sama dengan tikus.

2. Celurut Rumah
Celurut rumahcencurut rumah, atau munggis rumah adalah sejenis mamalia pemakan serangga (insektivora) bertubuh kecil. Bentuk tubuhnya serupa tikus, meski kekerabatannya jauh berlainan dari hewan pengerat itu; dan apabila merasa terganggu celurut akan mengeluarkan semacam bau busuk dari kelenjar di tengah tubuhnya. Sehingga kadang-kadang ia juga dinamakan tikus busuk.

3. Tikus
Suku Tikus-tikusan atau Muridae adalah salah satu famili hewan pengerat dari ordo Rodentia. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang populer.
Tikus ditemukan hampir diseluruh belahan dunia, meskipun banyak subfamili hanya bisa ditemukan di daerah tertentu. Tikus tidak ditemukan di Antartika atau pada banyak pulau yang terletak di tengah samudera. Meskipun tidak satupun dari mereka berasal dari Amerika, beberapa spesies, terutama tikus rumah dan tikus hitam, telah tersebar ke seluruh dunia. Tikus menempati berbagai ekosistem dari hutan tropis hingga tundra. Terdapat pula spesies yang hidup sepenuhnya di dalam tanah (fossorial), di atas pepohonan (arboreal), dan semiakuatik, tetapi sebagian besar merupakan hewan terestrial (hidup diatas tanah)

4. Ulat tanduk tembakau
Manduca sexta (atau lebih dikenal sebagai ulat tanduk tembakau) adalah ngengat dari famili Sphingidae yang kini banyak dijumpai di benua Amerika. Umumnya dikenal sebagai ngengat Carolina sphinx (fase dewasa) dan ulat tanduk tembakau (fase ulat), ngengat ini berkaitan erat dan sering keliru karena sangat mirip dengan ulat tanduk pada tomat (Manduca quinquemaculata); di mana kedua larva dari ngengat tersebut memakan dedaunan dari berbagai tanaman keluarga Solanaceae. Ulat tanduk tembakau kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan oleh anak-anak di berbagai wilayah. Larva spesies tersebut dapat dibedakan dengan tanda-tanda, misalnya ulat tanduk tomat memiliki delapan tanda putih berbentuk V tanpa batas; sementara ulat tanduk tembakau memiliki tujuh garis putih diagonal dengan batas berwarna hitam. Selain itu, ulat tanduk tembakau memiliki tanduk merah, sedangkan ulat tanduk tomat memiliki tanduk berwarna biru gelap atau hitam.[2] Cara untuk mengingat tanda-tanda tersebut: ulat tanduk tembakau memiliki garis-garis lurus berwarna putih, sementara ulat tanduk tomat memiliki tanda-tanda berbetuk V. Ulat tanduk tembakau memiliki mekanisme untuk secara selektif mengikat dan mengeluarkan neurotoksin nikotin yang ada dalam tembakau.

M. sexta umumnya digunakan sebagai organisme model, terutama di bidang neurobiologi karena sistem saraf yang mudah diakses dan siklus hidupnya yang pendek. Spesies ini digunakan dalam berbagai eksperimen ilmiah biologi dan biomedis. Ulatnya besar sehingga relatif mudah untuk dibedah dan dipisahkan organnya.

5. Celurut Gajah
Celurut gajah, atau celurut lompat, adalah mamalia insektivora kecil asli Afrika yang tergolong familia Macroscelididae, dalam ordoMacroscelidea, yang secara tradisional dinamakan demikian karena adanya kemiripan antara hidungnya yang panjang dengan belalai gajah, dan bentuk tubuhnya yang menyerupai celurut (familia Soricidae) dalam ordo Insektivora. Meskipun demikian, celurut gajah tidak benar-benar diklasifikasikan sebagai celurut meskipun bentuknya serupa, melainkan lebih erat kaitannya dengan gajah dan kerabat mereka yang baru ditemukan, Afrotheria; Ahli biologi Jonathan Kingdon mengusulkan agar hewan ini dinamai sengis, sebuah istilah yang berasal dari bahasa Bantu Afrika.
Celurut gajah tersebar luas di bagian selatan Afrika, dan dapat ditemukan di hampir semua jenis habitat, dari Gurun Namib hingga ke wilayah bebatuan yang bertebaran di Afrika Selatan serta hutan lebat. Salah satu spesies, celurut gajah Afrika Utara, hidup di wilayah semi kering, yakni di negara-negara pegunungan di ujung barat laut benua Afrika.

6. Lasiwen Pucuk pisang
Lasiwen pucuk pisang atau lasiwen biasa (Myotis muricola) adalah sejenis kelelawar anggota suku Vespertilionidae. Kelelawar pemakan serangga ini hidup tersebur luas muali dari Pakistan bagian utara, Kashmir, India Utara, Nepal, Burma hingga Cina selatan ( Yunnan, Sichuan, Fujian), Taiwan ke selatan: Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Indonesia (Sumatera, kalimantan, Jawa, bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya dan Ambon), serta Filipina (Luzon, Mindanao). Juga tercatat dari Afganistan dan Tibet Selatan Dalam bahasa Inggris kampret ini dikenal sebagai Whiskered Myotis atau Nepalese Whiskered Myotis.

Sumber : Wikipedia.com
Breaking News
Shortcodes | 50 jenis burung kicau yang banyak dipelihara | Desain Kandang Ayam Petelur dan Broiler Minimalis, Modern, dan Unik | Jenis Ikan louhan yang dipelihara di aquarium sebagai ikan hias yang mahal harganya | Jenis-jenis ikan mas yang dibudidayakan untuk dikonsumsi juga sebagai ikan hias | Jenis-jenis ikan lele, penyebaran, pemeliharaan dan manfaat mengkomsumsinya | Jenis ikan hias tawar yang dipelihara di Aquarium | Jenis-jenis Ikan Air Tawar yang dikonsumsi yang hidup di kolam-kolam dan sungai | Ikan gupy, jenis ikan hias yang banyak diminati, mudah didapat dan dipeliharanya | Voer jenis pakan ayam dan burung yang berkualitas berdasarkan merk
(x)